Kamis, 29 September 2011

Ternyata aku MISTER GAPTEK juga

tu de poin saja ya..he..he..

Karena banyak teman yang mengatakan jika 'sercing' di om gugel tentang blog saya ini banyak dari mereka yang tidak menemukan, akhirnya saya mencoba sendiri untuk memastikannya. Dan akhirnya..eng-ing-eng..benar ternyata apa yang diberitakan oleh teman-teman, saya tidak menemukan blog saya di om gugel. Waah piye iki, padahal 'dulu' bisa.

Tanpa kehabisan akal saya ganti kata kunci pencarian menjadi 'yogi panama', eh yang ada malah akun Facebook, Twitter (yang saya buat untuk coba2 saja), dan akun Google. Saya cari dari halaman 1 sampai halan 4 tidak ada yang saya ingin cari, sampai dimana di halaman pencarian yang ke-5 saya menemukan link 'MISS GAPTEK BELAJAR' yang kebetulan blog ini juga saya follow. Di sana terdapat kata kunci 'panama yogi' yang langsung saya klik dan saya menemukan bahwa saya di review ( sebenarnya tidak di review cuma di kutip 'sak njulit'. Tapi tak apalah karena yang mengkutip mbak Fanny gitu loh jadi nampak berbeda he..he..) dan sang penulis mengatakan bahwa dia tidak bisa mengakses profil dan blog saya, apa iya?

Tanpa kehabisan akal bagian 2, saya membuka laman baru untuk mencoba mencari tahu apa benar profil saya tidak bisa di akses. Blog punya mbak Fanny yg satunya lagi ( yang ini ) saya buka yang dimana disana ada postingan 'komen' saya atas salah satu judul karya mbak Fanny. Saya coba klik 'aiken' yang terpampang wajah saya dan ".......JEGEELLRRR............." profil tidak tersedia. WAHHHH bagaimana ceritanya jadi gini, akhirnya saya cari-cari solusi & akhirnya bisalah profil saya di akses. Huft...lega rasanya, masih ada ganjalan karena om gugel masih tidak bisa mencari dengan kata kunci nama blog " catatan otak-hati " saya. Tapi tak apalah, itu masih akan menjadi PR saya nanti.

Untuk teman-teman yang kemarin tidak bisa akses ke saya maaf karena baru bisa saya tindaklanjuti sekarang, itu karena waktu lenggang di kerjaan baru saya ini sangat sedikit, tapi saya janji untuk rajin posting walau hanya satu huruf.he..he..

Untuk mbak Fanny Terima Kasih sekali lagi karena telah membantu walau secara tidak langsung dan jangan pernah bosen untuk mengomeli saya untuk UPDATE...

Thank's alot 4 all my friends.



nb : maaf, di awal posting sebetulnya ingin 2 de poin eh malah panjang lebar.. ^_^

Selasa, 13 September 2011

ke-Payah-an yang Indah



Perjalanan ini saya lakukan beberapa hari menjelang bulan Ramadhan di tahun 2011, dan tempat yang kami tuju adalah Gunung Welirang. Oh ya dalam perjalanan ini 'kami' adalah saya ditemani oleh kakak.

Sebenarnya saya tidak berniat melakukan perjalanan ini dikarenakan waktu luang yang saya punya hampir tidak ada, untuk meminta ijin cuti di kantor yang baru ini pun masih sungkan. Tetapi melihat kakak yang mencoba melakukan perjalanan sendiri saya tergugah untuk menemaninya sekalian ber nostalgila. Akhirnya saya memutuskan untuk meminta cuti dari kantor tetapi tidak saya bilang akan jalan-jalan ke gunung (bisa di pecat nanti) akan tetapi ijin untuk 'keperluan keluarga yang tidak bisa di tunda' he..he..

Setelah malam harinya kami packing peralatan untuk melaksanakan hajat kami, tepat pk.03.30 WIB berangkatlah kami dari Surabaya menuju Pandaan menggunakan sepeda motor saya. Udara dini hari yang sangat dingin namun segar dengan setia menemani disepanjang perjalanan.Pukul 04.45 WIB sampailah kami di pos pendaftaran awal, namun keadaan saat itu sangat sepi melompong tak ada seorangpun. Menunggu adalah kegiatan yang terpaksa dilakukan untuk menanti sang penjaga portal datang. Lumayan lama juga kami menunggu dan akhirnya pos pendaftaranpun dibuka pk.08.00 WIB. Setelah berdo'a dan mengecek peralatan agar jalan yang kami lalui lancar, kami memulai menapaki kaki gunung Welirang.

Pos 1 (Pet Bocor) kami lewati dengan cukup cepat hanya 20 menit dari pos pendaftaran, jalan yang kami laluipun bisa dibilang cukup mudah. Namun perjalanan menuju pos 2 lah yang kami khawaturkan, sebab tenaga kami akan mulai terkuras, itu dikarenakan jalan yang akan dilalui mulai terjal dan curam disertai berbatu.



















Tak terasa waktu berjalan hampir 3 jam dan sampailah kami di Pos 2 (Kokopan), kami putuskan untuk beristirahat sejenak untuk mengisi perut dan meluruskan kaki yang sudah terasa tegang. Saya memilih tempat dimana pohon-pohon besar melindungi saya dari sinar matahari. Rasa takjub muncul dikarenakan efek dari keadaan sekitar dimana masih banyak pohon yang berdiri dan tumbuh dengan lebat, melihat ini membuat saya berdo'a agar 'mereka' bisa bertahan setidaknya 100 atau bahkan 1000 tahun lagi.


Saking enaknya kami beristirahat dan berteduh membuat tubuh kami kembali 'dingin' (terlalu lemas), hal ini akan membutuhkan proses pemanasan lagi agar tubuh kami kembali panas. Kami pun melanjutkan perjalan menuju Pos 3 (Pondok'an) dengan tubuh yang lemas. Sebenarnya trek yang kami lalui tidak jauh beda dengan perjalanan menuju Pos 2, tetapi keadaan badan yang telah lemas dan tak kunjung panas kembali membuat kaki-kaki kami kram. Dalam perjalananpun kami banyak melakukan beristirahat sejenak walaupun hanya berdiri diam, hal ini betujuan untuk menghilangkan rasa kram dan nyeri di kaki kami.

Tak terasa sudah memasuki sore hari tetapi kami belum sampai separuh perjalanan menuju Pos 3. Kabutpun sudah mulai menyelimuti saat kami memasuki kawasan Hutan Pinus.

hutan pinus

Rasa lelah semakin hinggap dan tak kunjung pergi, dalam keputusasaan kami melihat puncak gunung yang masih sangat jauh dari tempat kami berdiri, sinar mataharipun sudah semakin menghilang.

main of the mountain - still far away

Akhirnya kami memutusan untuk kembali ke Pos 2 karena tak mungkin kami melanjutkan menuju Pos 3 dengan keadaan kami yang seperti saat itu, perlu setidaknya waktu 2 jam untuk kami kembali turun menuju Kokopan. Sesampainya di Kokopan kami langsung menyiapkan peralatan untuk memasak makanan dan tempat untuk beristirahat sampai pagi menjelang. Dingin yang sangat menusuk tulang harus kami lalui semalaman, hal ini terjadi karena tubuh kami yang drop, lain halnya jika keadaan tubuh fit kemungkinan kami sampai kedinginan menggigil tidak akan terjadi.

Waktu terasa lama tidurpun tidak bisa nyenyak, sampai dimana saya melihat sudah pukul 03.00 dan saya putuskan tidak berusaha lagi untuk memejamkan mata namun mengontrol hawa dingin yang menyelimuti saya. Pukul 04.45 saya putuskan untuk keluar sembari melemaskan kaki yang kaku, sementara kakak masih terlelap tidur, akan tetapi saya juga ragu apa dia bisa tidur selelap itu dengan kaki yang kram dan badan yang drop. Tak lama Sinar sang Surya sudah mulai terlihat dan orang-orang juga mulai bermunculan bersama-sama menunggu sang Surya muncul.
















huft....pemandangan yang sangat indah yang sekali lagi Tuhan tunjukkan padaku...



semakin lama cahaya matahari semakin banyak menerangi kami dan kenyataan yang saya sangat tunggu setiap saya mendaki gunung bahwa kami semua berada di atas awan..



Dinginnya hawa yang tadi saya rasakan dalam sekejap terkalahakan oleh rasa takjub yang ada saat saya berada pada situasi saat itu. Sinar surya pun semakin lama semakin terang dan memenuhi tempat kami mendirikan tenda, orang-orangpun semakin ramai keluar dari tenda-tenda mereka guna melihat Sang Surya terbit. Dan saat yang kami tunggu kahirnya datang jua, kami dapat melihat serta menikmatiNYA tanpa merasakan silau yang terkena pada mata kami.



akhirnya Sang Surya muncul juga............

setelah terasa puas kami merasakan keadaan yang ada dan mengisi perut untuk tenaga, akhirnya kami berjalan untuk menuruni gunung kembali ke Pos pendaftaran dan kembali pulang.


"buah tangan yang saya bawa adalah rasa sakit di kaki dan badan serta kenangan indah yang kembali menjadi catatan untuk otak dan hati."