Minggu, 12 Desember 2010

hhuufftt..


saya tahu cara untuk diam

saya tahu cara untuk bermimpi

saya tahu cara untuk hadapi ini
saya tahu cara untuk membuktikannya


saya tahu cara untuk membangun ini
saya tahu pula untuk menghancurkannya

saya tahu cara untuk membuat kamu menangis

saya tahu pula cara untuk membuat kamu bahagia
saya tahu cara untuk membuat kamu cinta
saya tahu pula cara untuk membuat kamu benci

saya
saya tahu saat kamu mendekat
saya tahu pula saat kamu menjauh dari saya




saya tahu waktu terus berjalan
saya tahu pula bahwa saya tidak akan selalu ada untukmu

saya cuma tidak tahu cara untuk.....


meninggalkan-mu

"maaf atas semua kekurangan saya"




Jumat, 26 November 2010

brOmO trip



Memang bukan pertama kali saya berkunjung ke gunung ini, tetapi karena ajakan teman-teman dan kerinduan saya yang sudah lama tidak mendaki gunung akhirnya saya berangkat juga ke brOmO, walau menurut saya ke brOmO tidak lagi layak disebut mendaki tetapi berekreasi, karena beberapa hal yang nanti akan saya ceritakan tentang wilayah gunung brOmO ini.

Dengan menggunakan 1 mobil dan 5 sepeda motor, kami yang beranggotakan 19 orang berangkat dari Surabaya dimulai sekitar pk21.30 WIS (Waktu Indonesia Surabaya). Perjalanan memang kami rencanakan malam hari karena lalu lintas jalan yang menuju arah brOmO relatif lebih sepi ketimbang pada siang hari, itu berarti juga kami akan bisa sedikit ngetai (ngebut tapi santai) agar perjalanan lebih singkat. Dikarenakan saya dan beberapa teman ada yang memakai sepeda motor, dan dibeberapa wilayah terjadi hujan kami terpaksa beberapa kali berhenti untuk menghindari hujan. Setelah memasuki kawasan pegunungan brOmO, laju perjalanan sedikit kami pelankan untuk lebih menikmati keadaan alam yang kami lalui. Sekitar pk01.30 kami telah berada di tempat peristirahatan sejenak (homestay) sebelum kami lanjutkan perjalanan turun menuju lautan pasir.

Sekitar pk03.00 WIB (Waktu Indonesia BrOmO) kami turun dari homestay menuju sea sand/lautan pasir (he..he..maaf agak maksa). Dalam perjalanan kami hanya membawa penerangan seadanya, ada yang membawa senter kecil atau memakai HP (mobile phone) sebagai alat penerangan. Sekitar 20 menit kami sudah berada di lautan pasir, tetapi karena masih dini hari dan saat itu hujan gerimis menemani kita alhasil keadaan jadi sangat-sangat gelap (biasanya jika tidak mendung/hujan kita masih bisa melihat jalan lewat bantuan cahaya bulan).


Berbekal slayer-syal-kerpus-sapu tangan-dsj ( dan sejenisnya) kami memakainya untuk menutupi bagian leher sampai kepala dalam menjelajahi lautan pasir yang bercampur gerimis. Sebenarnya telah tersedia mobil hardtop, ojek kuda sampai ojek motor tetapi kami bertekad untuk menjelajah brOmO dengan jalan kaki. (saya tidak tahu pastinya kapan di brOmO terdapat ojek motor karena terakhir saya ke brOmO ojek motor itu belum ada). Dikarenakan keadaan yang sangat gelap kami terpisah menjadi beberapa bagian, ada yang ber 5 ber 4 ber 3 sedangkan saya hanya ber 2 saja.

Hujan semakin lebat, sedangkan sebagian dari kami sudah terlanjur berada di lautan pasir, ada pula sebagian teman kami yang berbalik menuju homestay. Saya dan sebagian teman yang sudah terlanjur berada di lautan pasir memilih mencari tempat untuk berteduh. Saya yang hanya ber 2 meneruskan jalan walau hujan terus turun di sekitar kawasan brOmO. Awalnya saya beserta teman saya ini bertekad untuk tetap berjalan menembus gelap & hujan dengan mengandalkan tetap melihat patok-patok yang berada di lautan pasir agar kami tidak kesasar. Lama kami ber 2 berjalan dan teman kami yang berada di depan kami tidak kami temui akhirnya kami ber 2 kembali ke awal lautan pasir untuk berteduh, karena disana terdapat beberapa pohon untuk kami bersembunyi dari tetes-tetes air hujan sembari menunggu teman kami yang lain turun ( teman-teman yang memutuskan untuk kembali ke homestay).

Kami ber 2 berjalan kembali ke awal lautan pasir. Hawa yang teramat dingin membuat tubuh kami menggigil tidak karuan, air murni dari hidungpun keluar tanpa ada perintah, air murni di bagian bawah pun ingin mengikuti saudaranya yang telah keluar. Dalam perjalanan, saya mencari-cari toilet jikalau ada yang buka, akan tetapi karena keadaan masih dini hari alhasil tiada toilet yang buka yang terdapat disekitar wilayah lautan pasir. Lama saya tahan rasa ITU dan sampai dimana rasa kebelet pipis saya sudah tak tertahankan lagi akhirnya dengan membulatkan tekad, saya memberanikan diri untuk membebaskan dia dari belenggu dan saya akan melakukan-nya di kawasan lautan pasir(hmmm jarang-jarang saya melakukannya di alam bebas he..he..he..). Teman saya yang kebetulan perempuan, saya suruh untuk menjadi pengawas keadaan. Pertama-tama dia menolak mentah-mentah rencana saya, tetapi setelah saya memelas akhirnya dia setuju juga berperan sebagai pengawas sekitar disaat saya melepaskan 'gangguan' yang sedari tadi melanda. Untung keadaan sekitar gelap dan disertai kabut, sehingga kegiatan yang tidak mempunyai azas kesopanan itu tidak terlihat orang-orang sekitar.

Setelah saya selesai menyirami lautan pasir, kami ber 2 berjalan kembali untuk mencari tempat berteduh, dan akhirnya bertemu juga dengan tempat yang terdapat beberapa pohon yang cukup untuk menangkis air hujan sehingga tubuh kami tidak terlalu basah. Tak berapa lama kami berteduh tiba-tiba teman saya (sebut saja Raden Masayu) mengalami ganguan yang sempat saya alami. Dia berusaha selama mungkin menahan rasa ITU sampai pagi hari /sampai ada toilet yang buka. Saya menyarankan agar jangan ditahan, eh dia malah marah-marah katanya tidak mungkin seorang perempuan melakukan hal yang seperti saya lakukan tadi, akhirnya saya menyerah dan mengembalikan hal itu kepada dia saja. Tidak beberapa lama dan mungkin dia (RM.red) telah mengalami pergejolakan batin antara benar dan salah akhirnya RM menyerah dan meminta bantuan saya agar mencarikan solusi buat malah yang sedang ia hadapi. Saya menyarankan untuk melakukan ITU di semak-semak tetapi jauh dari tempat kita berteduh, akhirnya RM membalas dan menjadikan saya pengawas ketika dia melakukan ITU. Akan tetapi RM mau melepaskan 'gangguan' tersebut jika tidak jauh dari tempat kami duduk. Akhirnya tanpa cas-cis-cus RM melakukannya tepat disamping saya duduk, malu alasannya jika jauh-jauh dari tempat kami berteduh. Ya sudahlah tidak mengapa, daripada harus ditahan malah jadi penyakit, tapi ya bukan seperti ini caranya T_T. Tak perlu menunggu lama, suara guyuran air hujan dari YME bercampur dengan air hujan dr RM, tersadar bila ada kejadian yang tak diharapkan, saya langsung mengamati daerah sekitar tempat saya duduk dan membenarkan jika keadaan benar-benar AMAN.

Waktu menunjukkan pk05.00, hujan sudah mulai berubah menjadi gerimis, akhirnya saya dan RM memulai kembali berjalan menuju pendakian gunung brOmO. Dikarenakan tubuh kami yang beberapa lama hanya diam, akibatnya hawa dingin sangat-sangat berpengaruh pada tubuh kami. Lain halnya jika kami sudah berjalan/bergerak lama maka hawa dingin tidak akan seberapa terasa dikarenakan tubuh sudah mengeluarkan panas yang secara tidak langsung akan dapat menghangatkan badan.

Sekitar 1/2 jam kami berjalan hujan kembali turun dan sepertinya kali ini lebih lebat dari yang sebelumnya. Perjalanan di lautan pasir sudah cukup lumayan jauh dari tempat kami berteduh tadi, akhirnya kami memilih berteduh di warung-warung yang telah buka yang berada di kawasan lautan pasir. (saya juga belum tahu kapan pastinya ada warung yang cukup banyak dilautan pasir karena seperti halnya ojek motor, saya terakhir ke brOmo tidak menemui ini).













gunung Batok

Pada saat berteduh kali ini saya tepat berada di depan gunung Batok. Konon cerita masyarakat, gunung ini merupakan puncak dari gunug brOmO sebelum meletus pertama kali. Padahal gunung Batok ini lebih tinggi dari gunung brOmO. Jadi bisa dibayangkan jaman dahulu ketika brOmO belum terpisah dengan Batok ukuran gunung ini sebenarnya sangat BESAR dan TINGGI.
















Ada mungkin sekitar 2 jam kami berteduh kali ini, hal ini juga dilakukan teman kami yang lain tetapi dengan tempat yang berbeda. Ada yang berteduh di wilayah Pura, ada pula yang sudah tiba di kaki brOmO. Setelah keadaan sekitar cukup terang saya dan RM memulai kembali berjalan menuju kaki pendakian brOmO.



Di perjalanan mendaki brOmO kami sering berpapasan dengan para ojek kuda, mereka menawari orang-orang yang akan naik/turun dari puncak brOmO. Teman saya RM sudah mulai terlihat payah, nafasnya sudah tidak karuan, mungkin karena ini merupakan hal pertama kalinya dalam mendaki gunung. Menurut saya gunung brOmO bukan lagi merupakan gunung yang susah untuk didaki. Karena di sana sudah terdapat tangga untuk sampai di puncak setelah kita berjalan naik dari lautan pasir. Area kaki gunungnya pun lumayan landai, tidak terlalu curam/terjal.

Di tangga menuju pucak, akhirnya kami ber 2 bertemu teman-teman kami. Mereka ternyata ada yang sudah mencapai puncak, ada juga yang masih berada di puncak brOmO. Ingin rasanya saya berlari menuju puncak yang sudah terlihat mata, akan tetapi RM tampaknya sudah tak punya kekuatan untuk melangkah lagi. Dengan sedikit dorongan dari belakang, setapak demi setapak anak tangga kami naiki dan akhirnya sampai juga kami di puncak brOmO.

anak tangga bromo

Walau kami tidak mendapat sunrise karena hujan tapi tak apalah yang penting kerinduan saya akan pegunungan sedikit terobati. Rasa capai-lelah-letih kami terasa hilang ketika kami berada di puncak. Melihat pemandangan sekitar kawasan gunung dari puncaknya memang saat yang selalu saya nikmati di semua gunung yang saya daki.

di puncak bromo

Setelah kami puas (sebenarnya belum) menjelajahi kawasan gunung brOmO, tujuan kami setelah itu adalah air terjun madakaripura yang terletak tidak jauh dari gunung Bromo. Tapi itu tidak saya ceritakan saat ini, mungkin nanti di lain postingan.


Note : Perbedaan gunung brOmO dengan gunung lain yang pernah saya daki adalah di brOmO kita tidak usah repot bawa perbekalan yang banyak, karena di sana sudah tersedia banyak sekali orang-orang yang akan melayani kita mulai dari homestay awal, lautan pasir sampai puncak brOmO. Dari home stay sudah ada hardtop, ojek motor, dan ojek kuda untuk mengantar kita mengarungi lautan pasir sampai menuju tangga di puncak brOmO. Jika haus / lapar tinggal mampir saja di warung-warung yang sudah berjejer di wilayah lautan pasir, tu kan enak..yang penting harus bawa uang yang banyak ^__^

Kamis, 04 November 2010

Follower ke 484

Hah sudah ke 484 ? bukan followers di blog ini...la terus...? hmm...begini ceritanya... he..he...
Hari ini saya berencana keluar untuk meng-audit salah satu client perusahaan saya tetapi karena beberapa hal akhirnya saya urung pergi kesana, akhirnya ya stay saja di kantor. Dikarenakan
perubahan acara serta tidak adanya cadangan kegiatan di kantor dan bisa dipastikan bahwa hari ini bakal saya habiskan untuk 'ngutak-atik' komputer yang gak jelas.

Tapi setelah saya pikir-pikir ada hikmahnya juga saya tidak jadi untuk keluar kantor sebab saya bisa
mengunjungi Blog yang sangat jarang saya reken ini. Lama saya melihat blog saya ini dengan banyaknya draft yang saya simpan tetapi tidak diteruskan untuk bisa dijadikan posting, akhirnya saya hanya sempat mengunjungi teman-teman yang blognya sudah ada follower saya didalamnya, salah satunya sang cerpenis bercerita.


Memang link ini yang sering saya kunjungi sebab sang penulis rajin benar untuk setiap hari paling tidak melihat & hampir pasti meng-update blog yang dia miliki, ( wah sangat beda dengan saya he..he.. ). Satu per satu postingan sang penulis saya baca, dan bila ada yang 'menyentuh' hati dan pikiran saya tidak jarang saya meninggalkan comment di postingannya. Biasanya sang penulis [Fanny Fredlina.red] membalas datang mengunjungi serta meninggalkan commnet di blog saya.(..hu..hu terimakasih ya mbak fanny ^_^ ). Sampai dimana saya melihat follower sang cerpenis bercerita sudah sampai 625 juta orang, he..he.. becanda, yang benar 625 orang dan bagi saya jumlah segitu sudah sangat banyak dan itu membuktikan bahwa sang penulis / tulisan / catatan / postingan / de el el lah dari sang penulis sangat dinikmati oleh banyak pembaca. Bisa dilihat keteguhan dari sang penulis untuk berkomitmen pada hal yang telah ia pilih...setidaknya itu yang saya lihat dari sang penulis ini.

Kembali lagi dari followers, saya jadi teringat sejak saya menjadi follower sang cerpenis bercerita tepatnya pada bulan April 2010 dimana saya membuat
Blog ini pertama kali, saya mencari-cari foto saya untuk menghitung urutan keberapa saya di dalam deretan penggemar blog sang cerpenis bercerita ini.(hal ini menunjukkan bahwa saya sangat kurang kerjaan ^^), setelah saya hitung dengan seksama ( terlalu dibesar-besarkan ), saya berada diurutan 484 dari 625 followers.(sampai saya buat posting ini, dan saya lihat pasti akan terus bertambah), berarti dari bulan April - November ada tambahan 141 followers [baca : pembaca.red] yang ikut menanti tulisan/postingan dari sang penulis.

Walau urutan ke 484, ada perasaan senang yang menghinggapi saya walau saya tidak tahu mengapa. (mungkin jika pembaca sang cerpenis bercerita sampai angka 1000 jadi saya orang ke 484 yang tahu & mengikuti blog ini lebih dulu dibanding 516 orang sesudah saya), padahal mungkin yang punya blog tidak berfikir ke arah sana malah kok saya yang mikir sampai jauh ke sana ya....


Hal ini beserta postingan ini menunjukkan bahwa
'otak-atik' komputer saya sukses...saya berhasil membuat satu postingan untuk bulan ini..hore....(maaf jika membuat pembaca berfikir saya gila tetapi tak apa karena saya selama ini terlihat saya lebih suka membuat draft daripada postingan untuk blog saya ).

huft....saya meminta maaf untuk pihak-pihak yang saya sebutkan tanpa permintaan ijin terlebih dahulu dan terima kasih sudah menjadi bagian dari Blog saya.

Minggu, 24 Oktober 2010

Il dono più bello

kalimat diatas saya temukan sewaktu searching tutor photoshop untuk saya belajar. Diantara sekian banyak photo, saya terpaku pada salah satu photo yang saya anggap sangat- sangat biasa tetapi mempunyai respons yang sangat banyak. Setelah saya lihat dan saksikan dengan seksama ( baca : telilti ), ternyata arti / makna di balik gambar tersebut yang membuat photo tersebut istimewa.



Akhirnya saya paham bahwa gambar / photo yang bagus bukan tentang pencahayaan / lokasi / model / perpaduan kombinasi warna / dll, yang lebih tepat
'pesan' yang terselip didalam photo tersebut
.


saya berterima kasih banyak kepada salah seorang teman yg telah meminjamkan handphonenya pada saat saya mengambil photo ini.

Minggu, 10 Oktober 2010

mengapa harus Edelweiss ?

Huft...pertanyaan itu muncul kembali setelah lama saya tidak mendengarnya.

oh ya jika ada yang belum paham Edelweiss atau yang mempunyai nama latin 'Leontopodium Alpinum' atau yang masyarakat Indonesia kenal juga dengan nama 'bunga Abadi' ini biasanya hidup di daerah dataran tinggi / pegunungan. Nama "Edelweiss" diambil dari bahasa Jerman {Edel = Mulia dan Weiss = Putih}, yang mungkin bisa disimpulkan artinya Bunga yang Mulia yang berwarna Putih. Hmm saya sangat setuju akan arti yang terkandung itu, Mulia tidak harus berbentuk bagus / indah dan berbau harum, mulia menurut saya sebutan yang diberikan karena untuk mendapatkan / menemukannya tidak bisa diraih dengan mudah, sesuatu yang lain, yang berbeda dan tidak umum, sesuatu yang memiliki keistimewaan dibanding yang lain.


" Mengapa harus Edelweiss ? ",
Kata - kata itu selalu ditanyakan kepada saya ketika memberikan Bunga ini kepada sebuah ♥hati♥ atau menjawab pertanyaan " Jika kamu harus memilih, kamu ingin menjadi bunga apa? ", mendengar pertanyaan itu saya hanya akan selalu senyum, dan jika mereka terus mendesak agar saya menjawabnya, saya biasa berkata..


« " jika bisa, saya akan berusaha sepeti Edelweiss.....
• walau tidak ada yang Istimewa dari bentuknya, apalagi dia tidak berbau harum tetapi dia hidup dilingkungan yang dimana bunga lain jarang bisa bertahan hidup, serta masa hidup Edelweiss lebih lama dari bunga-bunga lainnya. Untuk mendapatkannya pun diperlukan pengorbanan, oleh karena itu seseorang yang telah mendapatkannya pasti akan menjaganya selalu sampai Edelweiss ini mati.



Edelweiss......terimakasih telah menjadi salah satu kenangan ku...

Rabu, 22 September 2010

Watu Ondo

"Watu Ondo" yang jika dibahasa Indonesiakan berari "Batu Tangga / Tangga Batu" adalah salah satu kekayaan Alam yang tercipta berupa Air terjun yang sangat indah tetapi masih banyak orang yang belum mengetahuinya.


Air Terjun yang berada dikawasan Pacet-Mojokerto menuju dataran tinggi Batu-Malang ini mempunyai tiga buah air terjun, tetapi yang paling besar cuma satu. Nama Watu Ondo diambil karena sepanjang jalan turunan menuju sumber air terjun ini sudah berupa anak tangga yang terbuat dari susunan batu-batu (tapi itu masih kemungkinan karena hanya berdasarkan feeling saya saja he..he..). Sebetulnya saya sudah 3x berkunjung di watu ondo, tetapi baru kunjungan terakhir saya sempatkan mengambil beberapa foto, itu difungsikan sebagai tambahan ide & catatan untuk blog ini.

salah satu anak air terjun ->

Sebenarnya sudah banyak orang sudah melewati kawasan ini, tetapi tujuan mereka adalah tempat berendam air panas yang berada di atas air tejun. Memang yang diunggulkan dari kawasan ini adalah wisata air panasnya, tetapi banyak keindahan lainnya yang hanya sering dilalui begitu saja. Sepanjang jalan menuju pemandian air panas & air terjun kita disuguhkan pemandangan beraneka pohon yang menjadi satu kesatuan sehingga membentuk hutan yang indah.


Beruntung watu ondo 'masih' mempunyai orang-orang yang memeliharanya, orang-orang yang tidak berfikir untung-rugi dalam hidup. Mereka melakukan hal ini karena masih sayang dengan lingkungan, alam, yang bakal mereka wariskan kepada generasi mendatang seperti kita, bahkan anak cucu kita [than'x alot 4 their hearts]. Mereka justru sangat senang bila ada yang berkunjung untuk menikmati keindahan air terjun ini, karena secara tidak langsung memberi mereka harapan bahwa masih ada orang lain yang memperhatikan dan menghargai apa yang telah diberikan Tuhan kepada kita.

<- sedang memandangiNYA


















model foto ini dibantu warga sekitar ^_^ ->


Huft...semoga anak-cucu saya masih bisa menikmatinya, jikalau perlu saya haruskan ikut melestarikan Alam ini. AMIEN

Rabu, 15 September 2010

♥ bagian PENTING tubuh-MU ♥


Pernah aku ditanya seorang ♥hati♥ tentang bagian tubuh yang paling penting, aku menjawab "Telinga". Dia menjawab "bukan". "Kamu terkadang tidak mendengarkan sekelilingmu". "Coba kamu pikirkan kembali, suatu saat aku akan tanya kembali".

Selang beberapa waktu aku ditanya kembali,
"coba sekarang beritahu aku, bagian penting dari tubuhmu ?".

aku menjawab " pastilah Mata ". Dia kembali menjawab "bukan". "Kamu sering juga menutup mata dengan lingkungan sekitarmu".

Lama waktu berselang dan hampir aku lupa tentang pertanyaan yang sempat aku anggap lelucon belaka itu, sampai dimana sang ♥hati♥ bersedih dikarenakan kehilangan seseorang yang ia kasihi, semua keluarganya bersedih dan menangis.

Kemudian satu persatu keluarga ♥hati♥ memeluk & menangis di bahuku, dan ♥hati♥ berkata,
"sudahkah Engkau tahu bagian terpenting tubuhmu ?". Aku masih belum tahu dan tidak mengerti bisa - bisanya disaat seperti ini dia masih mengajukan pertanyaan seperti itu.

♥hati♥ berkata sembari meneteskan air mata "Sayang, bagian paling penting dari tubuhmu adalah BAHU-mu". "tanpa kamu sadari selama ini BAHU mu telah banyak menjadi tempat bersandar orang-orang yang kamu sayangi ketika mereka bersedih & menangis".

Sampai dimana ♥hati♥ diharuskan untuk meninggalkan sang BAHU & ♥hati♥ memberikan do'a terakhir kepada ku "Aku cuma berharap, kamu punya cukup kasih sayang & hati agar BAHU-mu dapat selalu kamu berikan kepada orang - orang yang sedang bersedih & menangis ", karena itu sebuah anugerah dari Tuhan yang dikaruniakan ke padamu".

Dia melanjutkan "Orang tidak akan pernah melupakan siapa yang berada disisinya pada saat mereka membutuhkanya".


Akhirnya aku menyadari bahwa :

Penting bukan hanya berguna bagi kita sendiri tetapi berguna bagi orang - orang yang ada di sekitar kita
.

Senin, 23 Agustus 2010

Maafkan Aku, Anakku (copy from friend)

MAAFKAN AKU, ANAKKU
(Erix Menosa)


Empat tahun yang lalu, kecelakaan telah merenggut orang yang kukasihi, sering aku bertanya-tanya, bagaimana keadaan istri saya sekarang di alam surgawi, baik-baik sajakah? Dia pasti sangat sedih karena sudah meninggalkan sorang suami yang tidak mampu mengurus rumah dan seorang anak yang masih begitu kecil. Begitulah yang kurasakan, karena selama ini saya merasa bahwa saya telah gagal, tidak bisa memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani anak saya, dan gagal untuk menjadi ayah dan ibu untuk anak saya.



Pada suatu hari, ada urusan penting di tempat kerja, aku harus segera berangkat ke kantor, anak saya masih tertidur. Ohhh... aku harus menyediakan makan untuknya. Karena masih ada sisa nasi, jadi aku menggoreng telur untuk dia makan. Setelah memberitahu anak saya yang masih mengantuk, kemudian aku bergegas berangkat ke tempat kerja. Peran ganda yang kujalani, membuat energiku benar-benar terkuras.

Suatu hari ketika aku pulang kerja aku merasa sangat lelah, setelah bekerja sepanjang hari. Hanya sekilas aku memeluk dan mencium anakku, saya langsung masuk ke kamar tidur, dan melewatkan makan malam. Namun, ketika aku merebahkan badan ke tempat tidur dengan maksud untuk tidur sejenak menghilangkan kepenatan, tiba-tiba saya merasa ada sesuatu yang pecah dan tumpah seperti cairan hangat! Aku membuka selimut dan..... di sanalah sumber 'masalah'nya ... sebuah mangkuk yang pecah dengan mie instan yang berantakan di seprai dan selimut! Oh...Tuhan! Aku begitu marah, aku mengambil gantungan pakaian, dan langsung menghujani anak saya yang sedang gembira bermain dengan mainannya, dengan pukulan-pukulan!

Dia hanya menangis, sedikitpun tidak meminta belas kasihan, dia hanya memberi penjelasan singkat, "Dad, tadi aku merasa lapar dan tidak ada lagi sisa nasi. Tapi Daddy belum pulang, jadi aku ingin memasak mie instan. Aku ingat, Daddy pernah mengatakan untuk tidak menyentuh atau menggunakan kompor gas tanpa ada orang dewasa di sekitar, maka aku menyalakan mesin air minum ini dan menggunakan air panas untuk memasak mie. Satu untuk Daddy dan yang satu lagi untuk saya .. Karena aku takut mie'nya akan menjadi dingin, jadi aku menyimpannya di bawah selimut supaya tetap hangat sampai Daddy pulang. Tapi aku lupa untuk mengingatkan Daddy karena aku sedang bermain dengan mainanku ... Aku minta maaf Dad ... "

Seketika, air mata mulai mengalir di pipiku ... tetapi, saya tidak ingin anak saya melihat ayahnya menangis maka aku berlari ke kamar mandi dan menangis dengan menyalakan shower di kamar mandi untuk menutupi suara tangis saya..

Setelah beberapa lama, aku hampiri anak saya, memeluknya dengan erat dan memberikan obat kepadanya atas luka bekas pukulan dipantatnya, lalu aku membujuknya untuk tidur. Kemudian aku membersihkan kotoran tumpahan mie di tempat tidur. Ketika semuanya sudah selesai dan lewat tengah malam, aku melewati kamar anakku, dan melihat anakku masih menangis, bukan karena rasa sakit di pantatnya, tapi karena dia sedang melihat foto mommy yang dikasihinya.

Satu tahun berlalu sejak kejadian itu, saya mencoba, dalam periode ini, untuk memusatkan perhatian dengan memberinya kasih sayang seorang ayah dan juga kasih sayang seorang ibu, serta memperhatikan semua kebutuhannya. Tanpa terasa, anakku sudah berumur tujuh tahun, dan akan lulus dari Taman Kanak-kanak. Untungnya, insiden yang terjadi tidak meninggalkan kenangan buruk di masa kecilnya dan dia sudah tumbuh dewasa dengan bahagia.

Namun... belum lama, aku sudah memukul anakku lagi, saya benar-benar menyesal.... Guru Taman Kanak-kanaknya memanggilku dan memberitahukan bahwa anak saya absen dari sekolah. Aku pulang ke rumah lebih awal dari kantor, aku berharap dia bisa menjelaskan. Tapi ia tidak ada di rumah, aku pergi mencari di sekitar rumah kami, memangil-manggil namanya dan akhirnya menemukan dirinya di sebuah toko alat tulis, sedang bermain komputer game dengan gembira.

Aku marah, membawanya pulang dan menghujaninya dengan pukulan-pukulan. Dia diam saja lalu mengatakan, "Aku minta maaf, Dad".

Selang beberapa lama aku selidiki, ternyata ia absen dari acara "pertunjukan bakat" yang diadakan oleh sekolah, karena yang diundang adalah siswa dengan ibunya. Dan itulah alasan ketidakhadirannya karena ia tidak punya ibu.......

Beberapa hari setelah penghukuman dengan pukulan rotan, anakku pulang ke rumah memberitahu saya, bahwa di sekolahnya mulai diajarkan cara membaca dan menulis. Sejak saat itu, anakku lebih banyak mengurung diri di kamarnya untuk berlatih menulis, yang saya yakin, jika istri saya masih ada dan melihatnya ia akan merasa bangga, tentu saja dia membuat saya bangga juga!

Waktu berlalu dengan begitu cepat, satu tahun telah lewat. Saat ini musim dingin, dan hari Natal telah tiba. Semangat Natal ada dimana-mana juga di hati setiap orang yg lalu lalang... Lagu-lagu Natal terdengar di seluruh pelosok jalan .... tapi astaga, anakku membuat masalah lagi.

Ketika aku sedang menyelasaikan pekerjaan di hari-hari terakhir kerja, tiba-tiba kantor pos menelpon. Karena pengiriman surat sedang mengalami puncaknya, tukang pos juga sedang sibuk-sibuknya, suasana hati mereka pun jadi kurang bagus. Mereka menelpon saya dengan marah-marah, untuk memberitahu bahwa anak saya telah mengirim beberapa surat tanpa alamat. Walaupun saya sudah berjanji untuk tidak pernah memukul anak saya lagi, tetapi saya tidak bisa menahan diri untuk tidak memukulnya lagi, karena saya merasa bahwa anak ini sudah benar-benar keterlaluan. Tapi sekali lagi, seperti sebelumnya, dia meminta maaf, "Maaf, Dad." Tidak ada tambahan satu kata pun untuk menjelaskan alasannya melakukan itu.

Setelah itu saya pergi ke kantor pos untuk mengambil surat-surat tanpa alamat tersebut lalu pulang. Sesampai di rumah, dengan marah saya mendorong anak saya ke sudut mempertanyakan kepadanya, perbuatan konyol apalagi ini? Apa yang ada dikepalanya?

Jawabannya, di tengah isak-tangisnya, adalah, "Surat-surat itu untuk mommy......" .

Tiba-tiba mataku berkaca-kaca. ..... tapi aku mencoba mengendalikan emosi dan terus bertanya kepadanya, "Tapi kenapa kamu memposkan begitu banyak surat-surat, pada waktu yang sama?"

Jawaban anakku itu, "Aku telah menulis surat buat mommy untuk waktu yang lama, tapi setiap kali aku mau menjangkau kotak pos itu, terlalu tinggi bagiku, sehingga aku tidak dapat memposkan surat-suratku. Tapi baru-baru ini, ketika aku kembali ke kotak pos, aku bisa mencapai kotak itu dan aku mengirimkannya sekaligus."

Setelah mendengar penjelasannya ini, aku kehilangan kata-kata, aku bingung, tidak tahu apa yang harus aku lakukan, dan apa yang harus aku katakan.

Aku bilang pada anakku, "Nak, mommy sudah berada di surga, jadi untuk selanjutnya, jika kamu hendak menuliskan sesuatu untuk mommy, cukup dengan membakar surat tersebut maka surat akan sampai kepada mommy."

Setelah mendengar hal ini, anakku jadi lebih tenang, dan segera setelah itu, ia bisa tidur dengan nyenyak. Saya berjanji akan membakar surat-surat atas namanya, jadi saya membawa surat-surat tersebut ke luar, tapi.... saya jadi penasaran untuk tidak membuka surat tersebut sebelum mereka berubah menjadi abu. Dan salah satu dari isi surat-suratnya membuat hati saya hancur......

Mommy sayang, saya sangat merindukanmu! Hari ini, ada sebuah acara 'Pertunjukan Bakat' di sekolah, dan mengundang semua ibu untuk hadir di pertunjukan tersebut. Tapi kamu tidak ada, jadi saya tidak ingin menghadirinya juga. Aku tidak memberitahu daddy tentang hal ini karena aku takut daddy akan mulai menangis dan merindukanmu lagi. Saat itu untuk menyembunyikan kesedihan, aku duduk di depan komputer dan mulai bermain game di salah satu toko. Daddy keliling-keliling mencari saya, setelah menemukanku daddy marah, dan aku hanya bisa diam, daddy memukul aku, tetapi aku tidak menceritakan alasan yang sebenarnya. Mommy, setiap hari saya melihat daddy merindukanmu, setiap kali dia teringat padamu, ia begitu sedih dan sering bersembunyi dan menangis di kamarnya.. Saya pikir kita berdua amat sangat merindukanmu. Terlalu berat untuk kita berdua, saya rasa. Tapi mom, aku mulai melupakan wajahmu. Bisakah mommy muncul dalam mimpiku sehingga saya dapat melihat wajahmu dan ingat padamu? Temanku bilang jika kau tertidur dengan foto orang yang kamu rindukan, maka kamu akan melihat orang tersebut dalam mimpimu. Tapi mommy, mengapa engkau tak pernah muncul?

Setelah membaca surat itu, tangisku tidak bisa berhenti karena saya tidak pernah bisa menggantikan kesenjangan yang tak dapat digantikan semenjak ditinggalkan oleh istri saya ....

* * * *

Untuk para suami, yang telah dianugerahi seorang istri yang baik, yang penuh kasih terhadap anak-anakmu selalu berterima-kasihlah setiap hari padanya. Dia telah rela menghabiskan sisa umurnya untuk menemani hidupmu, membantumu, mendukungmu, memanjakanmu dan selalu setia menunggumu, menjaga dan menyayangi dirimu dan anak-anakmu.

Hargailah keberadaannya, kasihilah dan cintailah dia sepanjang hidupmu dengan segala kekurangan dan kelebihannya, karena apabila engkau telah kehilangan dia, tidak ada emas permata, intan berlian yang bisa menggantikan posisinya....



www.vixion-indonesia@yahoogroups.com

gambar saya ambil di sini

Selasa, 08 Juni 2010

tentang kemarin

jangan coba mengerti.....

.....atau coba lebih cinta,

cukup bertahanlah...dengan KU



jangan coba menangis.....

.....atau coba mengejar,

cukup tetaplah berdiri disana...KU akan kembali


itu saja.....itu pasti





Kamis, 03 Juni 2010

Temani Aku

Di sebuah Taman Hiburan terlihat seorang Ibu sedang berbincang-bincang dengan seorang lelaki ( Adam), dalam perbincangannya ibu tersebut sangat tertarik dengan sifat penyabar & pengertian Adam terhadap pasangannya. Adam mempunyai pasangan bernama Suci.

Ibu yang berkerja sebagai karyawati di Taman Hiburan ini hafal benar terhadap Adam & Suci, karena sering sekali Pasangan ini berkunjung di tempat sang Ibu berkerja. Di dalam perbincangannya sang Ibu berkata mengapa Adam sering sekali berkunjung ke Taman Hiburan ini, Adam menjawab singkat itu karena Suci menginginkannya. Setelah beberapa lama Adam memanggil Suci untuk mengajaknya pulang, tetapi Suci meminta tambahan waktu 5 menit. Ketika 5 menit itu habis Suci meminta waktu 5 Menit lagi, Adampun memberikan waktu untuk Suci menikmati 5 menitnya, sampai dimana Suci letih bermain dan tertidur di samping Adam. Ibu tersebut berkata Adam adalah orang yang sangat sabar & pengertian sampai menuruti semua keinginan Suci. Adam menjawab ia mempunyai alasan untuk semua ini.


Sebelum Adam & Suci menjalin kasih, Adam sudah mempunyai pasangan,Hawa namanya. Dalam perjalanan kasih antara Adam & Hawa, Hawa selalu meminta Adam untuk menemaninya, walau hanya satu Jam. Tetapi Adam terlalu sibuk, sibuk dengan Obsesi, Tujuan Hidup, serta orang-orang yang sebetulnya tidak terlalu memperdulikannya. Adampun hanya mempunyai beberapa menit saja untuk Hawa. Sampai dimana Hawa pergi meninggalkan Adam, Hawa tidak berkata satu patah kata pun sewaktu pergi meninggalkan Adam. Merasa kehilangan, Adam berkali-kali mencari Pasangan yang biasanya selalu menungguinya, tetapi kali ini Adam benar-benar kehilangannya.

Sampai dimana Adam menemukan kenyataan bahwa selama ini Hawa sakit. Hawa telah lama menyimpan sakit itu, dan tidak ada waktu sakit itu tersembuhkan. Melihat hal ini Hawa tidak membuang waktu untuk mengobati sakit yang ia derita, tetapi lebih memilih menghabiskan waktu yang masih ia punya dengan seorang yang ia kasihi. Tetapi hal itu bertepuk sebelah tangan, Adam tidak memberikan waktu lebih lama untuk Hawa menikmati rasa sayang darinya. Rasa sesal yang teramat menghinggapi diri Adam, Adam rela menuruti apa saja yang Hawa minta untuk terakhir kalinya, permintaan Hawa kali ini tidak mampu ditolak Adam. Hawa hanya meminta Adam untuk menemaninya saat di Surga nanti, sebab Hawa tidak ingin ditemani oleh
Malaikat yang diberikan Tuhan kepadanya. Hawa hanya ingin Adam...Adam seorang, Air mata Adam mengalir deras dan tidak bisa berhenti. Hawa memberi satu pesan agar Adam lebih menikmati hidup & lebih memperhatikan orang-orang yang sayang kepadanya.

Waktu sudah berlalu lama, sampai dimana Adam menemukan kasih yang pernah ia rasakan saat bersama Hawa, adalah Suci yang bisa mengobati rasa kehilangan Adam atas Hawa. Adampun berjanji tidak akan mengulangi kesahalan yang sama kala dia bersama Hawa, itulah mengapa Adam selalu menuruti apa yanga Suci ingin. Adam berkata kepada Ibu jika Suci meminta hanya 5 menit lebih lama untuk menikmati kesenangannya, sebenarnya Adam yang mendapat tambahan waktu 5 menit untuk memandangi senyum Suci & menikmati kebersamaan berdua bersamanya.


Tuhan jagalah Dia selalu di sisi Mu

Rabu, 05 Mei 2010

surat 8 th






















surat - serta tulisan ini memang sudah berumur 8 tahun, tetapi isi dari surat ini yang membuat saya tidak bisa 'membuang'nya sejak dulu. Meskipun sudah ratusan / mungkin sudah ribuan kali saya membacanya, air mata saya tetap saja ingin keluar. Maaf sebelumnya saya tidak bisa memberitahu siapa yang membuat & untuk siapa surat ini ditujukan, saya cuma ingin membaginya...



" untuk suamiku tersayang ...



ku tak tahu apa itu Bahagia, yang ku tahu Bahagia itu kamu

ku tak tahu apa itu Sedih, yang ku tahu Sedih itu kamu


Maaf aku membawa hatimu....membawanya di dalam hatiku


rencana Tuhan selalu lebih baik sayang


salam sayang selalu
istrimu, aminah

maaf bila hasil scan kurang bagus...itu sudah saya usahakan semaksimal mungkin agar bisa terbaca

Kamis, 29 April 2010

my journey to NTB


Sebuah tugas Kantor mengharuskan saya untuk meninggalkan Kota Pahlawan sekitar ± 2 Minggu. Tujuan kali ini adalah propinsi NTB (Nusa Tenggara Barat), diantaranya kota Mataram & Selong (P.Lombok) dan kota Bima (P.Sumbawa), memang sebelumnya saya sudah Dinas ke NTB tahun lalu. Huft walau dengan berat ♥ Hati ♥ dikarenakan ' si kecil ' sedang sakit dan tidak ingin ditinggal, akhirnya saya berangkat juga ditemani 4 rekan Kerja menuju kota Mataram.

Setiba di Mataram kami tidak langsung bekerja dikarenakan hari sudah mulai petang, jadi kami hanya mengambil Mobil di kantor Cab. Mataram sebagai kendaraan kami berkeliling. Tujuan kami yang pertama adalah Kantor Cabang di kota Bima, jadi kami mempersiapkan kondisi badan karena jarak yang akan kami lalui ± 460 Km (tidak termasuk perjalanan Laut dari P.Lombok ke P.Sumbawa) dan kami tempuh selama ±14 jam. Akhirnya kami putuskan untuk tidur lebih awal karena keesokan hari kami harus berangkat Pagi hari.

Setelah sarapan pagi, kami bergegas menuju Bima agar ketika sampai ditujuan tidak lebih dari malam hari. 2,5 jam dari Mataram kami akhirnya tiba di pelabuhan. Lama perjalanan yg kami tempuh di Selat ALAS sekitar 1,5 jam, lama perjalanan laut tidak saya rasakan, itu karena pemandangan yang saya temui sangat - sangat menakjubkan.

on selat alas






numpang foto diri ^_^

























Sampai di P. Sumbawa Mobil kami langsung tancap Gas guna menghemat waktu, sepanjang perjalanan menuju kota Bima pemandangan yang kami lihat sangat indah. Kami disuguhi pemandangan yang jarang kami temui di Surabaya (ya iyalah..paling banyak ya gedung - gedung dan asap kendaraan.)












Saya benar - benar menikmatinya, belum habis rasa kagum saya, saya di 'tunjuk'kan lagi kebesaran Allah dengan pemandangan yang amat indah, karena setelah kami melewati pegunungan tiba-tiba kami ditemukan pemandangan laut kembali, saat itu senja mulai datang dan subhanallah.....pemandangan yang saya temui membuat mata saya tidak bisa berkedip.

mengintip langit yang sedang terbakar















Melihat sang Surya tenggelam diantara Gunung dan Lautan sangat-sangat indah, inginnya mobil kami berhenti kemudian kami duduk untuk menikmatinya, tetapi perjalanan masih cukup jauh akhirnya kami menikmati Sunset itu dengan tetap menjalankan mobil. Pemandangan yang mungkin akan saya rindukan.

Sewaktu di kota Bima saya menyempatkan sholat jum'at di masjid Salahuddin. Lama saya amati masjid ini sederhana nan asri, walau saat itu panas matahari menyengat kulit akan tetapi sewaktu di halaman masjid saja sudah sangat sejuk, apalagi didalam mmm pastinya akan lebih sejuk.

Masjid Salahuddin Bima


4 hari kami lalui di kota Bima, setelah pekerjaan di Bima terselesaikan kami beranjak kembali ke P. Lombok. Berbeda dengan berangkatnya kami ke Bima kali ini kami berangkat sore hari dan mengusahakan bisa sampai di P. Lombok / Kota Selong pada pagi hari ( tujuan kami yang ke-2).

Dalam perjalanan saya melihat kembali pemandangan yang mungkin tidak disadari teman - teman lainnya, suatu pemandangan yang tidak bisa saya ungkapkan, dengan cepat saya ambil camera sejurus kemudian saya mengeluarkan sebagian anggota badan dan segera saya ambil gambar pemandangan itu. Saya memotretnya disaat mobil masih berjalan, mungkin hasilnya tidak seberapa bagus tapi menurut saya( PD ini ceritanya ^_^) sangat bagus.


























Memang sekilas kelihatannya biasa, tetapi setelah saya pindah ke komputer dan melihat dengan jelas saya baru mengetahui bahwa ini (dua foto & foto cover) adalah potret yang paling bagus yang saya dapat selama perjalanan ke NTB.

Singkat cerita setelah sampai di P.Lombok kami menuju kota Selong, 4 hari kami menunaikan tugas di sana. Dan kota terakhir yang menjadi tugas kami adalah kota awal dimana kami pertama datang, MATARAM. Mengapa harus saya beri huruf BESAR & cetak miring ?Itu karena di Kota ini pusat data - data & Petinggi kantor bertempat, juga di Mataram ini places, humans, problems semakin besar dibandingkan dengan cabang lain, maka tenaga & pikiran akan juga semakin banyak tercurah di Kota ini.

Setelah 5 hari akhirnya kami berhasil menyelesaikan tugas - tugas di NTB, keesokan harinya kami berencana untuk bertolak menuju Surabaya, akan tetapi suatu keadaan membuat saya tinggal di NTB 2 hari lebih lama. Saya diharuskan kembali menuju Bima dikarenakan masih adanya masalah di kota itu. Keesokan harinya kami pun berpisah, rekan kerja saya kembai ke Surabaya sedangkan saya kembali ke Bima (T_T) hu..hu.., tetapi tak apalah.

dengan SKS (Sistem Kebut Semalam) saya berhasil menyelesaikan sisa tugas yang masih menggantung di kota Bima, dan keesokannya saya sudah berada di Mataram...lagi. Sembari menunggu Pesawat yang bertolak ke Surabaya, saya memutuskan untuk pergi jalan - jalan sendiri menuju pantai SENGGIGI.

senggigi beach

Dikarenakan bukan hari libur akhirnya saya tidak menemui keramaian yang biasanya terjadi di pantai ini, tetapi justru itu yang saya cari, sepi...sendiri...tiada yang menemani...bisa cari inspirasi...di pantai..(halah mulai ngelantur).













Suatu keadaan yang sangat menguras tenaga & pikiran, tetapi saya rasa setimpal-lah dengan pengalaman & keindahan pemandangan yang saya dapat.